Friday, April 10, 2015

Memetik Keuntungan dari Musibah

bismillah017a

Tiga bencana “besar” secara beruntun menghajar Indonesia. Gempa bumi, tsunami dan gunung meletus. Rasa pilu ini menambah sendu perasaan yang masih mengharu biru atas beberapa bencana “kecil” seperti banjir, tanah longsor dan tabrakan kereta api. Bencana ini telah merenggut ratusan nyawa dan menyapu harta benda dengan kerugian mencapai 11 digit dalam rupiah.
Namun saya percaya ada dua sisi dalam setiap masalah. Bila bencana itu telah menghadirkan kerugian, tentu kita juga bisa mencari keseimbangan dengan menarik kentungan darinya. Keuntungan apa itu ? Berikut ini beberapa di antaranya :

Penghapus Dosa

Musibah bisa menjadi alat penghapus dosa seseorang. Rasulullah sholallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
“Tidaklah seorang muslim tertimpa musibah. Tidak pula sakit, kegoncangan dan kegundahan serta kesedihan, sehingga duri yang menusuknya, melainkan Allah akan menghapuskan dosa-dosa darinya.” (HR. Bukhori-Muslim)
Tertusuk duri dianggap sebagai bencana yang paling ringan, karena bahkan kadang-kadang kita tidak menganggapnya sebagai bencana. Namun ternyata musibah kecil ini bisa menghapus dosa yang pernah kita lakukan.

Mengangkat Derajat

Musibah bisa menjadi sarana untuk mengangkat derajat seseorang. Rasulullah sholallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
“Barangsiapa yang Allah inginkan kebaikan baginya, maka Allah akan memberinya musibah.” (HR. Bukhari)
Musibah itu sebagai tanda awal sebelum dilimpahkannya kebaikan bagi kita.

Sebagai Tanda Cinta

Musibah bisa jadi merupakan tanda cinta Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada seseorang. Rasulullah sholallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
“Apabila Allah mencintai suatu kaum, maka Allah akan menguji mereka.” (Musnad Imam Ahmad dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albany)
Kita tentu berharap Allah Subhanahu wa Ta’ala menguji sambil memberi kekuatan untuk melewati ujian itu. Sehingga cinta yang sangat agung ini berada dalam benggaman.
Perlu saya ingatkan lagi bahwa keutamaan atau keuntungan itu mungkin tidak kita rasakan pada saat di dunia. Mungkin kita tetap hina dalam pandangan manusia. Tapi kita berharap mendapat kedudukan yang tinggi di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala dan akan menikmati hasilnya di akhirat kelak. Insya Allah.
Kemudian semua keutamaan ini bisa kita raih tentunya hanya bila kita bersikap dengan benar. Bila kita tertusuk duri lalu memaki, kelihatannya tidak akan menghapus dosa bahkan akan menambah dosa. Tidak menjadi utama bahkan semakin hina dalam pandangan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Pertanyaannya adalah, apa yang harus kita lakukan agar semua keuntungan itu bisa kita nikmati ? Satu hal yang ingin saya wasiatkan di sini adalah agar kita tetap SABAR dengan memenuhi persyaratannya, yaitu :

Syarat Pertama : Ikhlas karena Allah

Yaitu ikhlas karena Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam meniti kesabaran. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
“Dan orang-orang yang sabar karena mencari keridhaan Tuhannnya, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rizki yang kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan, orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan yang baik.” [QS. Ar-Ra'd : 22]

Syarat Kedua : Tidak mengeluh

Yaitu tidak mengeluhkan musibah kepada orang lain kecuali hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala semata. Dari Abu Hurairah rodhiyallahu ‘anhu, dia berkata, Rasulullah sholallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
“Allah berfirman : Apabila seorang mukmin diuji dan dia tidak mengeluhkan kepada pengunjungnya, maka Aku akan melepaskannya dari penjara-Ku (penyakit tersebut), kemudian Aku akan mengganti daging dan darahnya dengan daging dan darah yang lebih baik, kemudian dia mulai beramal lagi.” [HR. Hakim di Mustadrak : 1/349 dan dia mengatakan hadits ini shahih berdasarkan syarat-syarat shahihain, dan ini disetujui oleh Adz-Dzahabi]
Itulah janji Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan janji-Nya pasti benar bila syaratnya terpenuhi.

Syarat Ketiga : Bersabar pada waktunya

Yaitu dia bersabar pada saat terkena benturan yang pertama bukan setelah berakhirnya waktu tersebut.
Rasulullah sholallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
“Hanyalah kesabaran itu pada benturan yang pertama kali.” [Muttafaqun 'alaih]
Maksudnya adalah kesabaran yang sempurna yang akan mendatangkan pahala yang berlimpah karena banyaknya kesulitan yang dihadapi.
Maaf nih, artikelnya jadi rada panjang, padahal saya sudah berusaha untuk meringkasnya. Bagi yang ingin mempelajari lebih mendalam bisa menyimak buku ini.
Hiburan untuk Saudaraku yang Sakit dan yang Tertimpa Musibah
Hiburan untuk Saudaraku yang Sakit dan yang Tertimpa Musibah
Semoga bisa dicermati dan diambil manfaatnya.

No comments:

Post a Comment